Guru SMA Dipersiapkan Menjadi Kolaborator Cerdas dalam Ekosistem Kecerdasan Artifisial


Jakarta, 2025
– Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Direktorat Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus meluncurkan Modul 2: Pengoperasian, Pengaplikasian, dan Kolaborasi Perangkat Kecerdasan Artifisial (AI). Modul ini menjadi bagian dari Bimbingan Teknis Nasional Guru Koding dan Kecerdasan Artifisial untuk jenjang SMA dan SMK yang bertujuan membekali guru sebagai agen perubahan digital di sekolah.

Apa yang Dipelajari dalam Modul Ini?

Modul ini dirancang untuk memberi pemahaman menyeluruh kepada guru mengenai:

  • Prinsip dasar dan cara kerja AI,

  • Jenis-jenis perangkat AI dan penerapannya dalam berbagai bidang,

  • Kolaborasi antara manusia dan AI dalam menyusun konten, melakukan analisis, hingga perencanaan pembelajaran,

  • Integrasi AI dalam model pembelajaran berbasis proyek dan pendekatan human-centered learning.

Dengan pendekatan SOLO Taxonomy, peserta pelatihan diajak untuk memahami, menerapkan, hingga merefleksikan proses pemanfaatan AI secara mendalam dan bertanggung jawab.

Pemanfaatan AI: Dari Pendidikan Hingga Industri Kreatif

Modul ini mengeksplorasi penggunaan AI dalam berbagai bidang:

  • Pendidikan: platform adaptive learning dan AI generatif untuk personalisasi pembelajaran.

  • Ekonomi dan bisnis: chatbot, prediksi penjualan, hingga rekomendasi produk.

  • Kesehatan: analisis citra medis dan layanan telemedicine berbasis AI.

  • Kebudayaan: digitalisasi arsip budaya, restorasi seni, dan pelestarian bahasa daerah.

  • Manufaktur dan TIK: predictive maintenance, robotic arms, keamanan siber, hingga desain produk berbasis generatif.

Kolaborasi Manusia dan AI: Mitra Strategis di Ruang Kelas

Salah satu fokus utama modul ini adalah kolaborasi manusia-AI, terutama dalam konteks pendidikan. Guru diajak:

  • Menyusun rencana pembelajaran dengan bantuan AI (LK 2.3),

  • Menggunakan AI untuk menyunting tulisan, membuat soal otomatis, hingga analisis nilai siswa (LK 2.2),

  • Menerapkan perangkat seperti Grammarly, ChatGPT, Canva AI, dan lainnya untuk tugas profesional sehari-hari.

Lebih dari sekadar alat bantu, AI dikenalkan sebagai mitra kolaboratif yang memperkaya proses pembelajaran.

Menyiapkan Generasi untuk Profesi Masa Depan

Modul ini juga memperkenalkan berbagai profesi di bidang kecerdasan artifisial seperti:

  • Data Scientist,

  • AI Engineer,

  • AI Ethics Specialist,

  • Robotics Engineer,

  • Business Intelligence Developer.

Laporan World Economic Forum 2025 menyebutkan bahwa profesi berbasis AI akan menjadi kelompok pekerjaan dengan pertumbuhan tercepat hingga 2030.

Dengan modul ini, guru SMA tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga navigator pembelajaran digital berbasis AI. Mereka dibekali kemampuan untuk mengintegrasikan AI ke dalam proses belajar-mengajar secara kontekstual, kreatif, dan etis—sebuah bekal penting untuk menciptakan generasi yang adaptif dan kompeten di era kecerdasan buatan.

0 Komentar