Nganjuk - Silaturahmi antar keluarga "bani" menjamur pada saat bulan syawal. Demi mempertemukan semua anggota keluarga yang berasal dari satu asal usul generasi (kerabat). Pertemuan bani ini digelar oleh beberapa generasi kedua, ketiga atau keempat yang cenderung sulit dilakukan.
KH Umar Zarkasyi (1901-1980)
Usai menggelar tradisi tahlil, kyai Sonhaji menceritakan tentang KH Umar Zarkasyi.
Kyai Son berkata, kyai Ahmad Maimun pernah bercerita, bahwa Mbah Kyai Umar dulu diasuh oleh mbah kyai Mustajab Gedog. Mbah kyai Umar lahir saat mbah kyai Zarkasy sakit-sakitan.
Saat mbah kyai Umar telah lahir, mbah kyai Mustajab ngomong untuk memberikan seluruh kitab-kitabnya.
Puluhan tahun pun berlalu, mbah kyai Umar Zarkasyi telah menjadi dewasa dan alim. Mbak kyai Mustajab pun memberikan seluruh kitabnya ke mbah kyai Umar.
Mbah Kyai Umar Zarkasyi dikaruniai 5 putra/putri, yakni:
1. Kyai Ahmad Maimun (Wonosari)
2. Bu kyai Hanik Khotib (Sambong)
3. Bu Kyai Mas'adah (Banjar)
4. Bu Kyai Muhsonah (Wonosari)
5. Bu Kyai Asri'ah (Wonosari)
Kyai Sonhaji pun menambahkan.
"Zaman Kyai Umar, santri-santri masih banyak. Pernah suatu ketika mbah kyai Umar membuka pesantren di pare kediri yang saat itu masih berupa alas (hutan) . Tiap kali mengaji santri santri selalu datang puluhan. Anehnya di hutan kok banyak orang?. Setelah ditelisik ternyata santri santri nya bukan manusia. Setelah itu mbah kyai Umar di suruh kembali ke Wonosari."
Diakhir tausiyah mbah kyai Sonhaji mengajak untuk selalu mengikuti jejak ahlussunnah wal jama'ah.
"Ikuti jejak ahlussunnah wal jama'ah yang suka yasin dan tahlil" ucapnya.
Moga moga seluruh dzurriyah mbah kyai Umar menjadi anak putu yang sholeh sholehah.
Berikut dokumentasi yang berhasil dihimpun redaksi:
0 Komentar