Tips dan Trik Menghindari Penipuan Digital

Dimasa pandemi ini, masyarakat lebih melek teknologi. Begitu pula para penipu. Mereka menipu dengan teknik yang semakin canggih dan berani, bahkan membawa dan mengatas namakan pihak kepolisian. Kok bisa ya?

Tentu bagi kamu yang belum pernah kena tipu, kamu kurang membutuhkan tulisan ini. Tapi jika kamu yang pernah tertipu, hemm pastikan kamu membaca semua tips trik ini.

Ada beberapa jenis penipuan digital, tetapi secara garis besar di Indonesia sering terjadi penipuan jenis berikut ini:

1. Phising, penipuan berkedok transfer perbankan, pembobolan data pengguna e-commerce, atau penipuan layanan streaming berbayar dengan iming-iming gratis

2. Phone scams, aksi nya biasa menyasar layanan perbankan melalui scam kartu kredit, misalnya penipu menelepon korban dan meminta OTP atau data pribadi lainnya.

3. SMShing

Penipuan SMShing kerap menjerat pelanggan layanan telekomunikasi. Salah satu contohnya, korban dihubungi lewat SMS diberitahu mereka menang sebuah undian. Klo yang ini , saya kira kamu hapir tiap hari dapat  pesan menang undian gratis.he..he..

4. Impersonation, kejahatan cyber ini kerap mengatasnamakan e-commerce atau BUMN. Misalnya, penipuan bagi-bagi kuota internet mengatasnamakan e-commerce atau lelang online.

5. Pretexting, penipuan mengataskan Menteri Luar Negeri, giveaway mengatasnamakan e-commerce terkemuka, public figure, atau platform investasi saham.

 Untuk menghalaunya, beberapa  perilaku sederhana yang dapat meningkatkan kamu terhindar dari penipuan digital:

1. Menjaga informasi pribadi
2. Jangan memberikan kode OTP
3. Jangan mudah tergiur dengan hadiah/keuntungan yang ditawarkan
4. Tidak mentransfer ke rekening pribadi
5. Hanya percaya informasi di situs resmi

Download Disini 

2 Komentar