1. Arsitektur Jaringan
Arsitektur jaringan adalah kerangka dasar yang mendefinisikan produk dan layanan komunikasi agar berbagai komponen jaringan dapat bekerja sama. Pada awal perkembangan jaringan, komunikasi hanya terjadi antara terminal (DTE) dan host komputer, sehingga protokol sederhana sudah cukup. Namun, saat ini sistem komputer saling terhubung dalam jaringan yang kompleks, sehingga diperlukan berbagai protokol khusus sesuai fungsi.
Produsen komputer akhirnya bersepakat untuk melakukan standarisasi arsitektur jaringan agar perangkat dari berbagai merek bisa saling terhubung, sekaligus menekan biaya pengembangan. Standarisasi inilah yang melahirkan model arsitektur jaringan yang digunakan sampai sekarang.
2. Melapisi Proses Komunikasi (Layering)
Untuk mengurangi kompleksitas, komunikasi jaringan dipecah menjadi beberapa lapisan. Model yang paling dikenal adalah Model Referensi OSI (Open System Interconnection) dari ISO.
-
Setiap lapisan memiliki fungsi spesifik, melayani lapisan di atasnya, dan berkomunikasi dengan lapisan sejajar di perangkat lain.
-
Aturan komunikasi di tiap lapisan disebut protokol.
-
Antarmuka antar-lapisan mendefinisikan layanan yang diberikan.
Contoh sederhana:
Seperti dua orang berbeda bahasa (Inggris dan Prancis) yang membutuhkan penerjemah (lapisan 2) dan sekretaris (lapisan 1) untuk menyampaikan pesan, komputer dalam jaringan juga memerlukan lapisan berbeda agar komunikasi berjalan lancar.
3. Masalah Desain dalam Lapisan Jaringan
Beberapa isu penting yang harus diatasi dalam komunikasi data:
-
Pengkodean Data Fisik: memastikan bit ditransmisikan dengan benar melalui sinyal listrik.
-
Multiplexing: satu saluran digunakan untuk banyak komunikasi sekaligus.
-
Media Transmisi: memilih kabel tembaga, serat optik, atau nirkabel sesuai kebutuhan.
-
Kontrol Aliran: mencegah pengirim cepat membanjiri penerima lambat.
-
Pengalamatan: identifikasi jelas siapa pengirim dan penerima.
-
Pengendalian Kesalahan: deteksi dan koreksi data yang rusak.
-
Pengurutan Pesan: paket dikirim secara terpisah tetapi harus disusun kembali sesuai urutan.
-
Routing: memilih jalur terbaik agar data sampai ke tujuan.
-
Kontrol Dialog & Pemulihan Sesi: memastikan komunikasi terjaga meski ada gangguan.
-
Masalah Presentasi: menyesuaikan format data antar platform berbeda (misalnya ASCII dan EBCDIC).
4. Antarmuka dan Layanan
Setiap lapisan dalam jaringan memiliki:
-
Entitas: elemen aktif (proses atau chip).
-
Penyedia layanan: fungsi lapisan yang menawarkan layanan.
-
Pengguna layanan: fungsi lapisan di atas yang memakai layanan.
-
SAP (Service Access Point): titik akses layanan dengan alamat unik.
Jenis layanan:
-
Berorientasi koneksi (seperti telepon): jalur tetap dibangun lebih dulu, cocok untuk komunikasi lama, tapi boros bandwidth.
-
Tanpa koneksi (seperti surat pos): setiap paket dikirim independen, cepat, namun tidak menjamin urutan.
5. Model Referensi Jaringan
-
Model OSI (7 Lapisan):
-
Fisik: transmisi bit mentah lewat media (kabel, sinyal listrik).
-
Data Link: deteksi kesalahan, framing, kontrol aliran.
-
Jaringan: routing dan pengalamatan (contoh: IP).
-
Transport: memastikan data terkirim lengkap (contoh: TCP).
-
Sesi: membangun dan mengelola dialog antar-aplikasi.
-
Presentasi: format data, enkripsi, kompresi.
-
Aplikasi: layanan langsung ke pengguna (email, web, FTP).
-
-
Model TCP/IP (4 Lapisan):
-
Aplikasi: protokol aplikasi (HTTP, FTP, SMTP).
-
Transport: TCP (handal, connection-oriented) & UDP (cepat, connectionless).
-
Internet: protokol IP, routing, pengalamatan.
-
Host-to-Network: media fisik dan protokol akses jaringan.
-
Perbandingan OSI vs TCP/IP:
-
OSI memiliki 7 lapisan, TCP/IP hanya 4.
-
OSI lahir sebelum protokol nyata, TCP/IP dikembangkan setelah protokol ada.
-
OSI membedakan jelas layanan, antarmuka, dan protokol; TCP/IP lebih sederhana.
-
TCP/IP lebih populer karena digunakan luas di Internet.
Kesimpulan
Perangkat lunak jaringan memainkan peran vital dalam komunikasi data modern. Konsep arsitektur berlapis (OSI dan TCP/IP) memastikan setiap perangkat dari berbagai vendor bisa saling terhubung. Lapisan-lapisan tersebut mengatasi masalah teknis seperti pengiriman bit, routing, kontrol aliran, hingga kompatibilitas format data. Tanpa perangkat lunak jaringan yang terstandarisasi, Internet global tidak mungkin bisa berfungsi sebagaimana adanya saat ini.
Daftar Pustaka
Wibowo, Agus. (2024). Teknologi Jaringan Komputer. Universitas STEKOM Press.
Tanenbaum, A. S., & Wetherall, D. J. (2011). Computer Networks. Pearson.
Forouzan, B. A. (2017). Data Communications and Networking. McGraw-Hill.
Stallings, W. (2014). Data and Computer Communications. Pearson.
Wibowo, Agus. (2024). Teknologi Jaringan Komputer. Universitas STEKOM Press.
Tanenbaum, A. S., & Wetherall, D. J. (2011). Computer Networks. Pearson.
Forouzan, B. A. (2017). Data Communications and Networking. McGraw-Hill.
Stallings, W. (2014). Data and Computer Communications. Pearson.
0 Komentar