Di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian dan kompleksitas, dunia pendidikan Indonesia ditantang untuk melakukan lompatan besar. Salah satu jawaban atas tantangan ini adalah melalui pendekatan Pembelajaran Mendalam (PM), sebagaimana dirumuskan dalam naskah akademik resmi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Februari 2025.
🌏 Krisis Pembelajaran dan Jalan Transformasi
Indonesia telah berhasil membuka akses luas ke pendidikan dasar dan menengah, namun kualitasnya masih menghadapi tantangan serius. Hasil survei PISA menunjukkan rendahnya literasi dan numerasi peserta didik. Guru masih terbebani tugas administratif dan cenderung menggunakan metode ceramah satu arah. Untuk itu, transformasi pendidikan secara sistemik dan menyeluruh menjadi sebuah keharusan.
📚 Apa Itu Pembelajaran Mendalam?
Pembelajaran Mendalam bukan kurikulum baru, melainkan pendekatan menyeluruh yang menekankan pada pembelajaran yang:
-
Berkesadaran (mindful)
-
Bermakna (meaningful)
-
Menggembirakan (joyful)
Melalui PM, peserta didik diajak mengintegrasikan olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik. Proses belajar tak hanya mentransfer ilmu, tapi juga membentuk karakter, empati, dan kemampuan berpikir kritis.
🧩 Empat Pilar Kerangka PM
-
Profil Lulusan: mencakup 8 dimensi, mulai dari keimanan, penalaran kritis, hingga komunikasi dan kesehatan.
-
Prinsip Pembelajaran: berpusat pada kesadaran, makna, dan kegembiraan.
-
Pengalaman Belajar: membangun interaksi aktif dan reflektif dengan materi, guru, dan sesama.
-
Kerangka Pembelajaran: berbasis praktik pedagogis, teknologi digital, dan kemitraan pembelajaran.
👩🏫 Peran Guru dalam PM
Guru memegang kunci keberhasilan PM. Oleh karena itu, beberapa langkah strategis perlu dilakukan:
-
Pengurangan beban administratif.
-
Pelatihan dan pendampingan penerapan PM.
-
Penguatan komunitas belajar dan mentor guru.
-
Penyusunan bahan ajar, video pembelajaran, dan buku panduan yang mendukung pendekatan ini.
🏫 Ekosistem Pendidikan yang Mendukung
PM tidak bisa berdiri sendiri. Ia membutuhkan ekosistem pendidikan yang melibatkan:
-
Pemerintah pusat dan daerah
-
Orang tua dan masyarakat
-
Dunia usaha dan industri (DUDI)
-
Teknologi digital sebagai penggerak pembelajaran yang kolaboratif dan interaktif
🎯 Arah Kebijakan dan Landasan Filosofis
PM memiliki dasar yang kuat, baik dari sisi filosofis (Ki Hajar Dewantara, KH Ahmad Dahlan, dll.), yuridis (UU No. 20/2003, PP No. 57/2021), empiris, maupun sosiologis. Pendidikan yang bermakna dan memuliakan peserta didik akan membentuk warga negara yang mandiri, cerdas, dan berkarakter.
Pembelajaran Mendalam adalah jalan strategis menuju transformasi pendidikan Indonesia yang lebih adil, inklusif, dan adaptif terhadap masa depan. Tidak hanya tentang mengejar angka dan nilai, tetapi tentang menciptakan manusia seutuhnya yang mampu berkontribusi dalam masyarakat dan dunia.
"Pendidikan bukan sekadar mentransfer ilmu, tetapi membentuk karakter dan kesadaran akan peran sebagai agen perubahan."
— Naskah Akademik PM, Kemendikdasmen 2025
0 Komentar