Dalam era transformasi digital yang semakin pesat, kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT telah menjadi asisten digital yang powerful. Namun, banyak pengguna yang belum memahami cara berinteraksi secara efektif dengan model AI agar hasil yang diperoleh benar-benar relevan dan bermanfaat. Oleh karena itu, materi “Effective Prompting” yang disusun oleh BPSDM Kementerian Komunikasi dan Digital dalam program Micro Skill Digital Talent Scholarship menjadi sangat penting untuk dipelajari, khususnya oleh kalangan pendidik.
📌 Apa Itu Prompting dalam AI?
Prompting adalah proses memberikan masukan atau instruksi kepada model AI agar menghasilkan respons sesuai harapan. Dalam konteks AI generatif seperti ChatGPT, prompting bukan sekadar mengetik kata atau kalimat, melainkan menyusun arahan yang jelas, spesifik, dan terstruktur agar AI mampu memberikan output yang akurat dan tepat sasaran.
🧠 Prompt Engineering: Merancang Instruksi yang Efektif
Untuk membuat prompting menjadi lebih efektif, dikenalkan dua pendekatan populer:
🔹 S-T-A-R (Situation – Task – Action – Result)
Contoh:
Sebagai guru Bahasa Inggris kelas X SMK, berikan ide pembelajaran agar siswa dapat memahami teks prosedur. Buat outline materi untuk 6 pertemuan.
🔹 R-T-F (Role – Task – Format)
Contoh:
Saya adalah guru Bahasa Inggris kelas X SMK. Buatkan ide pembelajaran dalam bentuk poin-poin untuk topik teks prosedur selama 6 pertemuan.
Kedua pendekatan ini membantu AI memahami konteks, tujuan, dan ekspektasi dari pengguna secara lebih terarah.
🔍 Elemen Penting dalam Effective Prompting
Untuk menghasilkan prompt yang komprehensif dan efektif, terdapat beberapa komponen penting yang perlu diperhatikan:
-
Task Description
Jelaskan secara jelas apa yang kamu minta dari AI. -
Role
Tentukan peran AI atau pengguna dalam konteks tersebut (misal: guru, siswa, penulis konten). -
Context
Sertakan informasi latar belakang atau data yang relevan. -
Requirements
Tambahkan syarat hasil (format tabel, gaya bahasa, poin, dll). -
Boundaries
Berikan batasan seperti jumlah kata, konten yang dihindari, atau jenis informasi yang tidak diinginkan. -
Reasoning
Mintalah AI memberikan penjelasan logis atas hasil yang diberikan (jika diperlukan).
🔧 Contoh Tingkatan Prompt
-
Basic Prompt
➜ Hanya terdiri dari task dan context
Contoh: Tuliskan ringkasan cerita Malin Kundang. -
Focused Prompt
➜ Ditambahkan role dan requirements
Contoh: Sebagai guru SD, buatkan ringkasan Malin Kundang dalam 5 poin penting. -
Comprehensive Prompt
➜ Mengandung task, role, context, requirements, boundaries, dan reasoning
Contoh: Saya guru kelas 5 SD. Buat ringkasan cerita Malin Kundang sepanjang 100 kata, dalam gaya bahasa anak-anak, dan sertakan alasan mengapa cerita ini penting untuk dipelajari.
🚫 Yang Bukan Termasuk Prompting
Penting dipahami bahwa prompting bukanlah:
-
Sekadar mencari informasi seperti menggunakan mesin pencari (searching)
-
Menulis perintah satu kata (misalnya hanya mengetik “puisi”)
-
Aktivitas pemrograman atau coding teknis
Prompting adalah kemampuan komunikasi strategis dengan AI.
📝 Penutup
Effective Prompting bukan sekadar keterampilan teknis, tapi juga seni dalam menyusun instruksi secara strategis. Dalam dunia pendidikan, kemampuan ini dapat mengubah cara guru menyusun materi, mengevaluasi pembelajaran, hingga berinovasi dalam penyampaian presentasi.
Dengan memahami cara membuat prompt yang efektif, para pendidik dapat mengoptimalkan potensi AI sebagai mitra kolaboratif untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih kreatif, personal, dan adaptif.
📢 Artikel ini dipublikasikan oleh abdumar.com sebagai bagian dari kampanye literasi digital dan peningkatan keterampilan pemanfaatan AI untuk pendidikan.
0 Komentar