Sampai tahap ini, kita sudah memahami dasar-dasar Amazon EC2 dan bagaimana layanan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan komputasi, seperti dalam analogi kedai kopi—di mana minuman kopi menggambarkan hasil dari instance EC2 Anda.
Sekarang kita akan membahas dua keunggulan utama dari AWS, yaitu skalabilitas (scalability) dan elastisitas (elasticity). Kedua istilah ini berkaitan dengan kemampuan sistem untuk menyesuaikan kapasitas naik dan turun sesuai kebutuhan. Hal inilah yang sulit dicapai jika menggunakan pusat data lokal (on-premise).
Tantangan pada Sistem On-Premise
Jika Anda memiliki bisnis, besar kemungkinan beban kerja aplikasi Anda akan berfluktuasi, kadang sibuk, kadang sepi. Di sistem on-premise, muncul pertanyaan besar:
"Berapa jumlah perangkat keras yang harus saya siapkan?"
-
Jika Anda membeli perangkat keras hanya untuk memenuhi kebutuhan rata-rata, Anda akan kekurangan kapasitas saat trafik tinggi. Akibatnya, pelanggan mungkin kesulitan mengakses layanan.
-
Namun jika Anda membeli perangkat keras untuk menghadapi beban puncak, maka sebagian besar waktu sumber daya akan menganggur, dan ini tentu boros biaya.
Solusi? Di sistem on-premise, tidak ada solusi mudah untuk masalah ini. Tapi di AWS, ada!
Keunggulan AWS: Penyesuaian Kapasitas Dinamis
Dengan AWS, Anda bisa mengatur kapasitas secara otomatis sesuai kondisi yang Anda tetapkan. Hasilnya:
-
Aplikasi tetap responsif meski trafik meningkat.
-
Anda hanya membayar sumber daya yang digunakan, tanpa perlu investasi besar di awal.
Inilah yang disebut dengan "scaling". Untuk memahami cara kerjanya, mari kita kembali ke analogi kedai kopi.
Contoh Skenario: Kedai Kopi dengan Sistem Terpisah (Decoupled)
Dalam kedai kopi yang menggunakan sistem terpisah, setiap staf punya tugas khusus:
-
Kasir menerima pesanan
-
Barista menyiapkan minuman
Sekarang bayangkan jika kasir utama gagal (instance kasir mati). Apa yang terjadi?
Nah, AWS memungkinkan kita membuat instance cadangan dengan konfigurasi yang sama. Jadi, saat instance utama gagal, instance cadangan langsung mengambil alih. Pelanggan pun tetap bisa memesan tanpa gangguan. Ini yang disebut sistem highly available, alias selalu tersedia tanpa satu pun titik lemah.
Menghadapi Lonjakan Pelanggan: Scaling Otomatis
Namun, bagaimana jika jumlah pelanggan meningkat tajam? Maka kita perlu meningkatkan kapasitas sesuai permintaan. Inilah esensi dari skalabilitas:
-
Scaling out (horizontal): Menambah lebih banyak instance
-
Scaling in: Mengurangi jumlah instance saat beban menurun
Dengan AWS, Anda tidak perlu menebak-nebak kapasitas atau melakukan pembelian perangkat keras tambahan. Anda hanya membayar sesuai pemakaian.
Mengenal Amazon EC2 Auto Scaling
Pernahkah Anda membuka sebuah website tapi gagal memuat halaman karena terlalu banyak permintaan? Itu contoh aplikasi yang tidak skalabel.
Untuk menghindari masalah ini, AWS menyediakan layanan Amazon EC2 Auto Scaling yang memungkinkan Anda menambah atau mengurangi instance EC2 secara otomatis berdasarkan kondisi yang terjadi.
Terdapat dua metode Auto Scaling:
-
Dynamic Scaling
Instance ditambah atau dikurangi secara otomatis berdasarkan perubahan beban kerja secara real-time. -
Predictive Scaling
Instance disesuaikan berdasarkan prediksi kebutuhan di masa depan (misalnya berdasarkan pola mingguan).
Anda juga bisa menggabungkan kedua metode ini untuk mendapatkan respons scaling yang lebih optimal dan cepat.
Penutup
Dengan Amazon EC2 dan Auto Scaling, Anda tidak hanya mendapatkan sistem yang selalu siap melayani, tetapi juga menghemat biaya, waktu, dan tenaga dalam pengelolaan infrastruktur. Anda tak perlu lagi menebak kebutuhan kapasitas—cukup serahkan tugas itu ke AWS.
0 Komentar