Menguatkan Literasi Digital Sejak Dini: Penerapan Pembelajaran Coding di Satuan PAUD


Di tengah era digital yang kian berkembang, kemampuan berpikir logis dan literasi digital menjadi kompetensi yang tak terelakkan bagi generasi masa depan. Menyadari hal tersebut, Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, telah merilis modul pembelajaran bertajuk “Konsep Pembelajaran Coding serta Peran PTK, Orang Tua, Mitra dan Komunitas dalam Penerapan Pembelajaran Coding di Satuan PAUD.” Modul ini dirancang sebagai bahan ajar untuk membekali pendidik dan pengelola PAUD dalam menerapkan pembelajaran coding secara terintegrasi sejak usia dini.

Konsep dan Tujuan Pembelajaran Coding di PAUD

Pembelajaran coding di PAUD bukan berarti anak-anak harus langsung belajar bahasa pemrograman layaknya orang dewasa. Yang dimaksud adalah pemberian stimulus untuk melatih kemampuan berpikir logis, sistematis, dan kreatif. Pendekatannya dilakukan secara menyenangkan, berbasis bermain, dan sesuai dengan perkembangan usia anak.

Tujuan utama dari program ini adalah untuk memperkuat literasi dasar anak usia dini sebagai pondasi menuju profil pelajar Pancasila yang berkualitas. Melalui berbagai kegiatan, anak-anak diajak mengenal pola, urutan, pengulangan, dan logika dasar yang menjadi prinsip dasar dalam coding.

Peran Strategis PTK, Orang Tua, Mitra, dan Komunitas

Keberhasilan implementasi pembelajaran coding di satuan PAUD sangat bergantung pada sinergi berbagai pihak, terutama Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK), orang tua, mitra, dan komunitas. PTK memiliki peran utama sebagai fasilitator pembelajaran yang harus memahami konsep coding dan mampu menyusunnya dalam bentuk kegiatan yang kontekstual dan menyenangkan.

Orang tua juga memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan lingkungan rumah yang mendukung tumbuh kembang anak, termasuk dalam membentuk pola pikir logis dan eksploratif. Sementara itu, mitra seperti dunia usaha/industri, lembaga pelatihan, serta komunitas digital dapat memberikan dukungan berupa pelatihan, penyediaan alat bantu, hingga kolaborasi program.

Praktik Baik dan Contoh Kegiatan

Modul ini juga menyediakan berbagai contoh kegiatan yang dapat diadopsi oleh satuan PAUD, seperti permainan urutan gambar, kegiatan mengikuti instruksi, atau simulasi gerakan berulang. Semua kegiatan dirancang untuk membangun kemampuan berpikir algoritmik tanpa harus berinteraksi dengan komputer atau gawai secara langsung.

Selain itu, modul ini menekankan pentingnya kesiapan program melalui perencanaan pembelajaran, pelatihan pendidik, pelibatan orang tua, dan kerja sama lintas sektor. Tujuannya adalah agar setiap lembaga PAUD memiliki ekosistem pembelajaran yang mendukung transformasi digital yang ramah anak.

Kesimpulan

Pembelajaran coding di PAUD merupakan langkah strategis dalam membekali anak dengan keterampilan abad ke-21 sejak usia dini. Dengan dukungan modul ini, diharapkan satuan PAUD di seluruh Indonesia dapat mengimplementasikan pendekatan pembelajaran yang inovatif, inklusif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Lebih dari sekadar teknologi, coding menjadi jalan untuk menumbuhkan nalar berpikir, kreativitas, dan kemampuan memecahkan masalah – bekal penting untuk generasi penerus bangsa.

0 Komentar