Looker Studio, sebelumnya dikenal sebagai Google Data Studio, adalah alat visualisasi data dan pelaporan yang memungkinkan pengguna membuat laporan interaktif dan dasbor data hanya dalam beberapa klik. Alat ini sangat berguna bagi pemula yang ingin menyajikan data dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. Dalam tutorial ini, kita akan mempelajari dasar-dasar Looker Studio, mulai dari membuat laporan hingga membagikannya kepada pemangku kepentingan.
Apa Itu Looker Studio?
Looker Studio merupakan platform visualisasi data berbasis cloud yang dikembangkan oleh Google sejak 2016. Alat ini dapat diakses secara gratis dan memungkinkan pengguna untuk menghubungkan, menganalisis, serta menyajikan data dari berbagai sumber, termasuk Google Analytics, Google Sheets, MySQL, YouTube, dan banyak lagi.
Pada Oktober 2022, nama Google Data Studio diubah menjadi Looker Studio. Meskipun ada versi premium bernama Looker Studio Pro, sebagian besar fitur utamanya tetap tersedia secara gratis bagi pengguna biasa.
Keunggulan Looker Studio:
- Berbasis Cloud: Tidak perlu mengunduh aplikasi—cukup akses dari browser Anda.
- Penyimpanan Otomatis: Semua laporan disimpan di Google Drive dan dapat diakses dari mana saja.
- Gratis: Tidak ada biaya di muka, kecuali jika Anda membutuhkan fitur tambahan di versi Pro.
- Kolaborasi Mudah: Anda dapat berbagi dan bekerja sama dengan tim secara real time.
- Banyak Templat Siap Pakai: Memungkinkan Anda membuat dasbor secara instan tanpa desain dari awal.
Cara Memulai Looker Studio
Untuk menggunakan Looker Studio, Anda hanya memerlukan akun Google. Berikut langkah-langkahnya:
- Login ke Looker Studio: Buka lookerstudio.google.com dan login dengan akun Google Anda.
- Kenali Antarmuka: Halaman utama Looker Studio memiliki beberapa elemen penting:
- Menu di sebelah kiri: Membuat laporan baru, menambahkan sumber data, atau menjelajahi laporan yang telah dibuat sebelumnya.
- Toolbar: Mengelola laporan, sumber data, dan eksplorasi data.
- Template Gallery: Memulai dengan laporan kosong atau templat yang sudah tersedia.
Memahami Sumber Data dan Konektor di Looker Studio
Setiap laporan di Looker Studio memerlukan sumber data yang dapat berasal dari berbagai platform. Sumber data bukanlah data asli Anda, melainkan koneksi ke dataset seperti:
- Google Sheets
- Google Analytics
- BigQuery
- Konektor Mitra (LinkedIn, PayPal, Facebook, dll.)
Saat ini, Looker Studio memiliki lebih dari 1.000 konektor mitra, meskipun sebagian besar konektor pihak ketiga ini berbayar.
Metrik dan Dimensi di Looker Studio
Dalam Looker Studio, metrik dan dimensi adalah kunci untuk membuat laporan yang bermakna:
- Metrik: Nilai numerik yang diukur, seperti Jumlah Penjualan, Pendapatan, atau Jumlah Pengunjung.
- Dimensi: Karakteristik yang menjelaskan metrik tersebut, misalnya Bulan, Negara, atau Kategori Produk.
Contoh: Jika Anda membuat laporan penjualan, Anda dapat menganalisis pendapatan berdasarkan bulan, jumlah pelanggan per negara, dan nama produk dengan penjualan tertinggi.
Membuat Dasbor di Looker Studio Untuk Pendidikan
Sebelum membuat laporan, rencanakan dataset Anda , kali ini saya telah membuat dataset dari SMK Islam 1 Blitar dan tata letak dasbor. (disini setting bahasa milik saya telah tak rubah menjadi bahasa indonesia).
1. Siapkan Dataset: Pastikan data sudah bersih dan siap untuk dianalisis. Hapus duplikasi, tambahkan kolom yang diperlukan, dan pastikan data sesuai format. Adapun data set yang telah saya persiapkan dapat DOWNLOAD DISINI.
2. Selanjutnya upload dataset ini ke drive.google.com milik kamu masing-masing.
3. Buka lalu Simpan dataset ini : Klik File > Simpan sebagai Google Speadsheet, agar nanti bisa mudah terseteksi di looker studio.
4. Akan muncul double data, pilih salah satu saja, sisanya (saran) dihapus, agar mudah dikemudian hari
5. Rancang Tata Letak: Tentukan informasi tambahan yang akan disajikan. Berikut logo SMK Islam 1 Blitar agar tampilan tampak bagus >> Download DisiniSetelah dataset dan desain siap.Yuk ikuti langkah-langkah berikut:
1. Kunjungi https://lookerstudio.google.com/
2. Buat Sumber Data Baru: Klik Buat > Sumber Data
3. Pilih konektor yang sesuai dengan dataset Anda. Disini saya memilih Google Spreadsheet.4. Pilih Sumber Data ke Laporan, lalu Hubungkan.5. Pilih Buat laporan
6. Buat nama judul pada laporan kamu
7. Masukkan Kelas, Nama Siswa dan Tugas (T1 hingga T15) pada kolom dimensi. Lalu atur dan rapikan
8. Pada menu utama, masukkan Gambar dan Teks
9. Atur dan rapikan, sesuai selera
10. Tambahkan menu drop down agar memudahkan pencarian kelas. Pada menu, pilih Tambahkan Kontrol > Menu Drop Down
11. Masukkan Kelas pada Kontrol Kontrol
12.Visualisasikan Data: Gunakan grafik diagram agar lebih menarik.Pada menu, pilih Tambahkan Diagram > Diagram lingkaran , Sesuaikan sesuai selera kamu.
13. Visualisasikan Data dengan Kolom: Pada menu, pilih Tambahkan Diagram > Bagan Kolom,
14. Sesuaikan sesuai kebutuhan dan selera kamu.
15. Bagikan dan Publikasikan. Klik Bagikan untuk berbagi laporan dengan tim atau pemangku kepentingan.
16. Kamu juga bisa menetapkan izin akses. Rubah izin akses agar publik hanya dapat melihat saja.
17. Klik Salin Link, selanjutnya Paste (Tempelkan) link tersebut kepada yang membutuhkan.
18. Lihat hasilnya (menyesuaikan kebutuhan dan kepentingan kamu)
Tips Sebelum Membuat Laporan
- Pastikan dataset siap pakai: Jangan mengandalkan Looker Studio untuk membersihkan data.
- Gunakan templat jika perlu: Templat membantu menghemat waktu dan memberikan ide desain yang bagus.
0 Komentar