Pengembangan kurikulum pendidikan Islam adalah salah satu upaya strategis dalam menciptakan generasi yang berkarakter Islami, unggul, dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Dalam pemaparan Dr. Ma'rifattul Hidayah, M.Pd.I, pada 25 Januari 2025, beliau menjelaskan berbagai aspek penting terkait kurikulum, mulai dari pengertian, perencanaan, pengembangan, hingga implementasi Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP).
Kurikulum didefinisikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, serta bahan pelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran. Kurikulum tidak hanya berisi daftar materi, tetapi juga mencakup strategi, metode, dan alat evaluasi untuk mencapai tujuan pendidikan.
Konsep Dasar Kurikulum Pendidikan Islam
Dalam perspektif Islam, kurikulum harus berlandaskan konsep tarbiyah, yaitu:
Tarbiyah dalam Pendidikan: Mengandung arti usaha menyampaikan ilmu, nilai, dan kebenaran kepada peserta didik.
Materi Pendidikan: Guru berperan penting dalam menyampaikan nilai-nilai Islami secara relevan dan kontekstual.
Pencapaian Kesempurnaan: Kurikulum dirancang untuk memastikan peserta didik mencapai tujuan pendidikan yang sempurna sesuai dengan ajaran Islam.
Tahap-Demi-Tahap: Pendidikan dilakukan secara berjenjang sesuai dengan perkembangan kemampuan peserta didik.
Manajemen dan Kurikulum: Tujuan Pendidikan
Manajemen kurikulum bertujuan untuk membekali peserta didik dalam tiga ranah utama:
Kognitif: Mengembangkan kemampuan berpikir, memahami, dan menganalisis.
Psikomotorik: Melatih keterampilan praktis dan fisik.
Afektif: Membentuk sikap, nilai, dan karakter Islami.
Melalui proses belajar-mengajar yang terarah, kurikulum diharapkan dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, baik secara akademik maupun moral.
Kurikulum yang Dinamis
Kurikulum pendidikan Islam harus bersifat dinamis, artinya terus berkembang sesuai dengan kebutuhan lembaga dan perubahan masyarakat. Dinamika ini memungkinkan kurikulum untuk tetap relevan dalam menghadapi tantangan zaman.
Komponen Utama dalam Kurikulum
Dr. Ma'rifattul menekankan pentingnya membahas beberapa komponen penting dalam kurikulum, yaitu:
Perencanaan: Melibatkan identifikasi kebutuhan, tujuan, dan strategi pembelajaran.
Pengorganisasian: Menyusun struktur kurikulum yang sistematis.
Visi dan Misi: Harus dijabarkan dengan jelas dalam kurikulum agar arah pendidikan sesuai dengan tujuan lembaga.
Pengembangan Guru: Mendampingi guru secara profesional agar mampu melaksanakan kurikulum dengan optimal.
Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) dirancang untuk memberikan otonomi kepada sekolah dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan visi, misi, dan kebutuhan lokal. KSP mencakup:
Penyesuaian materi pembelajaran dengan potensi dan karakteristik peserta didik.
Pengintegrasian nilai-nilai Islam dalam setiap mata pelajaran.
Penyusunan metode pembelajaran yang interaktif dan efektif.
Proses pembelajaran dalam pendidikan Islam berorientasi pada ketercapaian tujuan pendidikan. Guru harus mampu:
Merancang pembelajaran yang mendorong siswa berpikir kritis dan kreatif.
Menggunakan metode yang sesuai dengan karakteristik siswa.
Melakukan evaluasi secara holistik untuk mengukur kognitif, psikomotorik, dan afektif siswa.
Pengembangan kurikulum pendidikan Islam adalah proses yang memerlukan perencanaan matang, pengorganisasian yang baik, dan visi yang jelas. Dengan menekankan profesionalitas guru dan dinamika kurikulum, diharapkan lembaga pendidikan mampu mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter Islami yang kuat.
0 Komentar