Penerapan Teori Perubahan Kurt Lewin Dalam Manajemen Perubahan Untuk Meningkatkan Kinerja Organisasi Di SMK Islam 1 Blitar

 

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan teori perubahan Kurt Lewin dalam manajemen perubahan guna meningkatkan kinerja organisasi di SMK Islam 1 Blitar. Dalam era globalisasi dan digitalisasi, institusi pendidikan kejuruan dihadapkan pada tantangan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan internal dan eksternal. Teori perubahan Kurt Lewin yang terdiri dari tiga tahapan: unfreezing (pembukaan pola lama), changing (implementasi perubahan), dan refreezing (stabilisasi perubahan), digunakan sebagai kerangka kerja untuk memahami proses transformasi organisasi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan kepala sekolah, guru, dan staf administrasi; observasi terhadap proses perubahan di lingkungan sekolah; serta analisis dokumen internal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan tahapan unfreezing berhasil meningkatkan kesadaran pentingnya perubahan, tahapan changing berhasil memperkenalkan strategi baru seperti integrasi teknologi dalam pembelajaran dan peningkatan kompetensi guru, sementara tahapan refreezing memperkuat hasil perubahan melalui evaluasi berkelanjutan dan pembentukan budaya kerja yang baru.

Hambatan utama dalam proses perubahan meliputi resistensi dari beberapa pihak dan keterbatasan sumber daya, namun hal ini dapat diatasi melalui komunikasi yang efektif dan pelatihan intensif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa teori perubahan Kurt Lewin dapat menjadi pendekatan yang efektif dalam manajemen perubahan untuk meningkatkan kinerja organisasi di SMK Islam 1 Blitar. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi institusi pendidikan lainnya dalam mengelola perubahan secara strategis.

Kata Kunci: Manajemen perubahan, teori perubahan Kurt Lewin, kinerja organisasi, SMK Islam 1 Blitar.

Berikut detail penelitian tersebut

0 Komentar