Seminar Internasional ASWAJA Jawa Timur Perkuat Pemahaman dan Antisipasi Bahaya Bid'ah

 

Blitar - Pada Rabu, 1 Maret 2023, ratusan peserta seminar internasional ASWAJA (Ahlussunnah wa al-Jama’ah) Jawa Timur berkumpul di Aula Salsabila PWNU Jawa Timur untuk mengikuti rangkaian acara yang dirancang secara tertib dan disiplin. Dalam kehadiran penulis dari abdumar.com, seminar ini menjadi wahana penting untuk memperdalam pemahaman terkait nilai-nilai tawassuth (pertengahan), tawazun (seimbang), tasamuh (toleransi), dan i’tidal (adil).

Seminar Bahaya Bid'ah dalam Persoalan Ijtihadiyah

Seminar internasional ASWAJA ini diinisiasi oleh Aswaja NU Center Jawa Timur dengan tema utama "Bahaya Bid'ah dalam Persoalan Ijtihadiyah." Acara ini merupakan upaya preventif untuk mencegah penyebaran aliran ekstrimisme-radikalisme dan liberalisme dalam pemikiran keagamaan. Lebih dari itu, seminar ini bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan akidah masyarakat dari pengaruh paham keagamaan yang menyimpang.

Pentingnya Pemahaman Terkait Bid'ah

Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur, Dr. KH Marzuki Mustamar, M.Ag, memberikan pemahaman yang mendalam terkait permasalahan bid'ah. Ia menjelaskan bahwa bid'ah dapat terbagi menjadi beberapa jenis, seperti bid'ah wajib, bid'ah sunnah, bid'ah makruh, bid'ah mubah, dan bid'ah haram. Kyai Marzuki menekankan pentingnya pemahaman yang baik terkait bid'ah, dan mengingatkan agar kelompok-kelompok yang suka membid'ahkan sesama muslim untuk saling memahami tanpa menyudutkan.

Penjelasan Dr. Hisyam Kamil tentang Bid'ah dalam Bahasa Arab

Dr. Hisyam Kamil menyampaikan berbagai penjelasan terkait bid'ah dalam bahasa Arab. Ia memberikan perspektif bahwa konflik antar-kelompok seringkali timbul karena perselisihan yang seharusnya tidak terlalu dipermasalahkan. Dr. Hisyam Kamil mengajak untuk fokus pada kesamaan, khususnya dalam hal pemahaman sunni yang mencapai 80 persen di antara umat Islam.

Cerita Sejarah dan Pemahaman Bid'ah

Syeikh Hisyam memberikan contoh sejarah melalui kisah Rukanan, seorang pegulat yang menantang Nabi Muhammad SAW. Melalui cerita ini, dijelaskan bahwa bid'ah dapat muncul dalam tiga aspek utama: hukum, aqidah, dan adat. Ia menegaskan bahwa tidak semua hal baru adalah bid'ah, begitu pula sebaliknya, dan menekankan pentingnya merujuk pada dalil dalam memahami apakah sesuatu termasuk bid'ah atau sunnah.

Tantangan dan Kesimpulan Seminar

Dr. Hisyam Kamil juga menyampaikan bahwa tantangan terbesar saat ini adalah memahami perbedaan dalam kebiasaan, fiqih, dan hukum, serta menghindari pemahaman yang keliru. Meskipun terdapat perbedaan dalam pemikiran, namun aspek positif dari bid'ah dapat diakui dan dimanfaatkan. Ia menegaskan pentingnya melibatkan umat Islam awam dalam dakwah, mengajak pada kebaikan, dan memastikan tujuan utama adalah Allah SWT.

Seminar internasional ASWAJA ini menjadi langkah konkret dalam membangun pemahaman yang mendalam terkait bid'ah dalam ijtihadiyah. Dengan melibatkan ratusan peserta, seminar ini diharapkan dapat membantu masyarakat menghindari pemahaman yang keliru dan memperkuat pemahaman akan nilai-nilai keagamaan yang seimbang dan moderat.

0 Komentar