Pergeseran Konsepsi Supervisi: Perspektif Sejarah

Supervisi pendidikan adalah praktek yang telah ada selama berabad-abad. Dalam perkembangannya, konsep dan pendekatan supervisi telah mengalami pergeseran signifikan dari sudut pandang historis. Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi pergeseran konsepsi supervisi dari perspektif sejarah, melihat bagaimana pemahaman tentang supervisi telah berkembang sepanjang waktu.

**Konsep Dasar Supervisi**

Sebelum kita membahas pergeseran konsepsi supervisi, penting untuk memahami konsep dasar supervisi. Supervisi pendidikan adalah praktik pengawasan, bimbingan, dan evaluasi dalam konteks pendidikan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pendidikan berjalan secara efektif, guru dan staf pendidik memiliki pengembangan yang tepat, dan tujuan pendidikan tercapai.

Konsep supervisi telah berkembang seiring berjalannya waktu, menciptakan berbagai pendekatan dan model. Berikut adalah beberapa konsep dasar dalam sejarah supervisi:

1. **Snoopervision**: Konsep ini mencirikan supervisi sebagai praktik untuk mendeteksi kesalahan guru. Pada tahap awal sejarah supervisi, pendekatan ini lebih bersifat otoriter dan menekankan pada penemuan kesalahan daripada pengembangan.

2. **General Supervision & Instructional Supervision**: Pergeseran konsepsi supervisi mencakup peralihan dari general supervision, yang lebih menyoroti pengawasan umum, ke instructional supervision, yang berfokus pada meningkatkan perkembangan dan keberhasilan supervisi. Ini menandai perubahan penting dalam pandangan terhadap peran supervisi.

3. **Model-model Supervisi**: Seiring waktu, berbagai model supervisi telah muncul. Berikut beberapa model supervisi yang mencerminkan perubahan konsepsi supervisi:

    a. **Close Supervision as Religious and Moral Development (800-1400, England & USA)**: Model ini mencirikan pengawasan yang ketat dalam konteks perkembangan moral dan agama. Pengawasan dalam hal ini terkait dengan pertumbuhan spiritual siswa.

    b. **Supervision by Visiting Committee (1636-1647)**: Model ini melibatkan komite yang mengunjungi sekolah-sekolah untuk mengawasi dan mengevaluasi pendidikan. Ini mencerminkan pengawasan eksternal.

    c. **General and Special Supervision (1827)**: Pergeseran konsepsi supervisi menjadi lebih formal dengan perbedaan antara pengawasan umum dan pengawasan khusus.

    d. **Supervision to lead and to help teachers (1916)**: Model ini menekankan peran supervisi dalam memimpin dan membantu guru. Supervisi di sini dilihat sebagai alat untuk pengembangan profesional.

    e. **Supervision for Improvement of Instruction (1921)**: Pergeseran konsepsi supervisi mencakup fokus pada peningkatan instruksi. Supervisi diarahkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Pergeseran konsepsi supervisi mencerminkan perkembangan dan perubahan dalam sistem pendidikan serta pemahaman tentang peran guru dan pengelolaan pendidikan. Dari pengawasan ketat hingga pengembangan profesional, supervisi telah berkembang menjadi alat yang lebih beragam dan berorientasi pada hasil. Ini juga mencerminkan peningkatan kesadaran akan pentingnya pengembangan dan kualitas pendidikan dalam masyarakat modern. Dengan pemahaman historis ini, kita dapat menghargai perkembangan supervisi pendidikan dan melihat bagaimana perannya terus berkembang dalam mendukung perkembangan pendidikan yang lebih baik.

0 Komentar