Cara Kerja Augmented Reality

Terdapat empat komponen yang harus diperhatikan dalam hal pengembangan dan penggunaan Augmented Reality, yaitu:

  1. Perangkat Keras
  2. Perangkat Lunak
  3. Alat Pengindaian
  4. Marker

Komponen pertama adalah perangkat keras. Perangkat keras yang digunakan dapat berupa PC, laptop, smartphone maupun tablet. PC dan laptop digunakan sebagai alat pengembangan aplikasi, sedangkan smartphone dan tablet digunakan sebagai dasar tempat aplikasi akan ditanamkan atau diinstal.

Komponen kedua adalah perangkat lunak hasil pengembangan yang telah dilakukan di sebuah software pembentuk aplikasi Augmented Reality. Platform dari aplikasi saat ini dapat dijalankan pada platform PC, Android, dan IOS.

Komponen ketiga adalah alat pengindaian atau scanner untuk melakukan pengindaian pola dan mengaktifkan Augmented Reality. Alat yang dapat digunakan sebagai alat pengindai berupa webcam untuk PC maupun kamera yang sudah tersedia pada smartphone maupun tablet.

Komponen terakhir adalah marker sebagai lokasi titik kemunculan dari objek Augmented Reality. Pengembangan dari marker sendiri memerlukan teknik pembentukan pola. Pola dapat berupa hitam-putih atau non-pola. Setiap pola akan terlebih dahulu diuji seberapa kompatibel dan layak untuk digunakan sebagai marker dengan software khusus yang akan dibahas pada tulisan selanjutnya.

Perhatikan mekanisme penggunaan teknologi Augmented Reality berikut:


Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa user sebagai user pertama, mengambil perangkat seperti smartphone atau tablet yang telah terinstal aplikasi Augmented Reality dan menjalankan aplikasi. Kemudian, user dengan perangkat yang digenggamnya melakukan pengindaian terhadap marker yang sudah disediakan, dan ketika user memanfaatkan teknologi Augmented Reality, objek akan muncul sehingga memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan objek.


0 Komentar