Praktikum Administrasi Sistem Jaringan
Pendahuluan
Proxmox Virtual Environment (Proxmox VE) 8.0 adalah platform virtualisasi open source berbasis Debian 12 (Bookworm) yang menggabungkan teknologi KVM (Kernel-based Virtual Machine) dan LXC (Linux Container) dalam satu antarmuka manajemen berbasis web. Sistem ini memungkinkan administrator jaringan untuk membuat, mengelola, dan memantau mesin virtual (VM) serta kontainer secara efisien melalui satu dashboard terpusat.
Dalam konteks pembelajaran Administrasi Sistem Jaringan, Proxmox menjadi sarana penting untuk memahami konsep dasar virtualisasi, manajemen sumber daya, konfigurasi jaringan, serta pengelolaan storage dan keamanan sistem.
Persiapan Sebelum Instalasi
1. Spesifikasi Minimum
Agar Proxmox VE dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan perangkat keras minimal:
-
CPU: 64-bit dengan dukungan Intel VT-x atau AMD-V
-
RAM: minimal 4 GB (disarankan 8 GB atau lebih)
-
Storage: minimal 32 GB
-
Kartu jaringan (NIC): minimal 1 port Gigabit
-
Sistem file: ZFS direkomendasikan untuk stabilitas dan performa tinggi
2. Persiapan Media Instalasi
Unduh file ISO resmi dari situs https://www.proxmox.com/en/downloads, lalu buat media bootable menggunakan:
-
Rufus (Windows)
-
dd (Linux/macOS)
Pastikan BIOS diatur agar dapat melakukan boot dari USB.
Proses Instalasi Proxmox VE 8.0
-
Boot dari USB Installer
Setelah komputer dinyalakan dan melakukan boot dari flashdisk, akan muncul menu instalasi. Pilih opsi Install Proxmox VE (Graphical) untuk memulai. -
Lisensi dan Pemilihan Disk
Setelah menyetujui perjanjian lisensi, pilih media penyimpanan tempat Proxmox akan diinstal.
Sistem file yang umum digunakan:-
ext4 (stabil dan umum)
-
ZFS (mendukung RAID dan snapshot)
-
XFS/BTRFS (untuk kebutuhan eksperimental)
-
-
Konfigurasi Dasar Sistem
Atur zona waktu, layout keyboard, serta lokasi server. Kemudian masukkan password root dan alamat email administrator yang digunakan untuk notifikasi sistem. -
Konfigurasi Jaringan
Tentukan pengaturan IP statis, subnet mask, gateway, serta hostname. Disarankan menggunakan alamat IP statis agar akses web UI tidak berubah. -
Proses Instalasi
Setelah semua konfigurasi selesai, sistem akan menyalin file dan melakukan instalasi otomatis. Proses ini memakan waktu sekitar 10–15 menit, tergantung spesifikasi perangkat. -
Reboot dan Login ke Antarmuka Web
Setelah instalasi selesai, reboot sistem dan buka browser dari komputer lain dengan alamat:https://<ip-address-server>:8006
Login menggunakan:
-
User: root
-
Password: (yang dibuat saat instalasi)
-
Realm: PAM Authentication
-
Konfigurasi Awal Setelah Instalasi
1. Menghapus Peringatan Subscription
Untuk pengguna non-komersial, Proxmox menampilkan notifikasi subscription. Hal ini dapat diabaikan, atau repository dapat diubah ke versi no-subscription dengan mengedit file:
/etc/apt/sources.list.d/pve-enterprise.list
Kemudian tambahkan:
deb http://download.proxmox.com/debian/pve bookworm pve-no-subscription
2. Update Sistem
Lakukan pembaruan agar sistem memiliki patch terbaru:
apt update && apt full-upgrade -y
3. Menambahkan Storage Tambahan
Proxmox mendukung berbagai jenis penyimpanan:
-
Lokal (local storage)
-
NFS / CIFS (network storage)
-
LVM / LVM-Thin
-
ZFS Pool
Untuk menambahkan storage, buka menu Datacenter → Storage → Add, lalu pilih jenis storage sesuai kebutuhan.
Membuat Virtual Machine (VM)
-
Klik “Create VM” di web UI Proxmox.
-
Tentukan Node, VM ID, dan nama mesin virtual.
-
Pilih ISO Image sistem operasi yang telah diunggah.
-
Tentukan jumlah core CPU, RAM, dan kapasitas storage.
-
Konfigurasikan network interface (virtio direkomendasikan untuk performa optimal).
-
Klik Finish, lalu jalankan VM yang sudah dibuat.
VM dapat diakses melalui Console di antarmuka web, atau menggunakan SSH/Remote Desktop setelah sistem operasi terinstal.
Manajemen Jaringan di Proxmox VE
Proxmox menggunakan Linux Bridge sebagai dasar konfigurasi jaringan.
Contoh konfigurasi di /etc/network/interfaces
:
auto lo
iface lo inet loopback
auto vmbr0
iface vmbr0 inet static
address 192.168.1.10/24
gateway 192.168.1.1
bridge_ports eth0
bridge_stp off
bridge_fd 0
Bridge vmbr0
berfungsi sebagai “virtual switch” yang menghubungkan VM ke jaringan fisik.
Backup dan Restore
Backup penting untuk menjaga keberlangsungan sistem. Proxmox menyediakan fitur snapshot dan full backup dengan format .vma
atau .vma.lzo
.
-
Masuk ke menu Datacenter → Backup.
-
Pilih Node dan VM ID.
-
Tentukan jadwal backup otomatis (harian/mingguan).
-
Untuk restore, klik Restore pada file backup yang diinginkan.
Kesimpulan
Proxmox VE 8.0 memberikan solusi lengkap untuk membangun infrastruktur virtualisasi skala kecil hingga besar dengan efisiensi tinggi. Melalui praktikum ini, mahasiswa dapat memahami:
-
Konsep dasar virtualisasi dan containerisasi
-
Manajemen sumber daya jaringan dan storage
-
Implementasi backup, restore, dan keamanan sistem
Dengan menguasai Proxmox VE, calon administrator jaringan memiliki kemampuan untuk mengelola sistem virtual modern secara profesional dan andal.
Berikut dokumen lengkapnya
0 Komentar