Guru Masa Depan: Mengembangkan Bahan Ajar Digital Berbantuan Kecerdasan Artifisial


 Malang, 6 Oktober 2025 — Dalam era disrupsi teknologi yang kian pesat, guru masa depan diharapkan mampu beradaptasi dengan perkembangan kecerdasan artifisial (AI). Hal ini disampaikan oleh Dr. Siyamta, S.Pd., S.ST., MT. dari BBPPMPV BOE Malang, dalam kegiatan Pelatihan Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi bertajuk “Mengembangkan Bahan Ajar Digital Berbantuan Kecerdasan Artifisial”.

Dalam paparannya, Dr. Siyamta menekankan bahwa kecerdasan artifisial bukanlah ancaman, melainkan mitra strategis guru dalam menciptakan pembelajaran yang inovatif dan interaktif. “Guru masa depan tidak akan tergantikan oleh AI, selama mereka mau menguatkan dirinya dengan AI,” tegasnya.

Kecerdasan Artifisial dalam Dunia Pendidikan

AI, terutama dalam bentuk AI Generatif, memiliki kemampuan menciptakan konten baru berupa teks, gambar, audio, hingga video yang hampir tak bisa dibedakan dari hasil karya manusia. Teknologi ini kini banyak dimanfaatkan dalam pengembangan modul ajar digital, media interaktif, dan desain dashboard pembelajaran.

Siyamta mencontohkan penggunaan AI untuk membuat visualisasi pembelajaran bidang otomotif, listrik, dan desain komunikasi visual melalui teknik prompt engineering — seni merancang instruksi yang tepat agar AI menghasilkan keluaran yang relevan dan akurat.
“Dengan kemampuan menyusun prompt yang efektif, guru dapat menghasilkan konten pembelajaran digital yang elegan, kontekstual, dan sesuai kebutuhan peserta didik,” jelasnya.

Integrasi AI dan Platform Digital

Dalam pelatihan ini, peserta juga diperkenalkan berbagai platform pendukung pengembangan bahan ajar berbasis AI, seperti:

  • Bing Image Creator, AI Studio, dan Gemini Google untuk membuat ilustrasi pembelajaran;

  • Mapify.so untuk membuat mind map digital;

  • Gamma.app dan Piktochart untuk merancang presentasi dan infografis;

  • LUMI (H5P) untuk mengembangkan interactive learning content;

  • Book Creator dan Sigil/Calibre untuk menerbitkan e-modul dalam format E-Pub.

Dengan dukungan alat-alat tersebut, guru diharapkan mampu menghasilkan Learning Object (LO) atau Learning Asset yang menarik, partisipatif, dan mudah diakses oleh peserta didik.

Transformasi Guru di Era Digital

Lebih lanjut, Siyamta mengajak para pendidik untuk bertransformasi menjadi desainer pembelajaran digital, bukan sekadar penyampai materi. “Guru kini perlu berpikir seperti kreator, bukan hanya pengajar. Dengan AI, kita bisa memvisualisasikan ide pembelajaran menjadi pengalaman yang nyata,” ujarnya.

Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya BBPPMPV BOE Malang dalam menyiapkan tenaga pendidik vokasi agar mampu beradaptasi dengan perubahan industri berbasis digital dan kecerdasan buatan.

Di akhir sesi, Dr. Siyamta mengingatkan pentingnya etika dalam penggunaan AI sesuai Surat Edaran Menkominfo Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial, agar teknologi ini tetap menjadi alat bantu yang manusiawi dan bermoral.

Tagar: #KecerdasanArtifisial #PembelajaranDigital #BBPPMPVBOE #AIuntukGuru #VokasiBerkualitas

0 Komentar