Makam Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi: Jejak Sejarah Penyebaran Islam di Tuban


Makam Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi terletak di Dusun Gesikharjo, Desa Gesik, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Secara geografis, makam ini berbatasan langsung dengan Laut Jawa, memberikan nuansa damai dan spiritual yang kental bagi para peziarah. Pada 26 Desember 2024, penulis bersama keluarga berkesempatan mengunjungi makam ini untuk mengenang salah satu tokoh besar dalam sejarah penyebaran Islam di Nusantara.

Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi lahir di Samarkand (Uzbekistan), Asia Tengah, pada paruh kedua abad ke-14. Beliau adalah seorang ulama besar dengan ilmu agama yang mendalam, yang memainkan peran penting dalam penyebaran ajaran Islam di wilayah Tuban. Syekh Asmoroqondi merupakan ayah dari Sunan Ampel, salah satu anggota Wali Songo, dan juga kakek dari Sunan Bonang serta Sunan Drajat.

Selama hidupnya, Syekh Asmoroqondi menikah dengan dua wanita. Istri pertamanya adalah Retno Jumilah, dengan siapa beliau dikaruniai seorang putra bernama Ishaq Maqdum atau Syekh Maulana Ishaq. Istri keduanya adalah Dewi Cadrawulan, kakak dari Raja Campa, yang memberinya dua putra: Ali Murtadho atau Raden Santri Raja Pandhita dan Ali Rahmatullah atau Raden Rahmad Sunan Ampel.

Sebagai seorang waliyullah, Syekh Asmoroqondi dikenal sebagai penyebar ajaran Islam yang sangat dekat dengan Wali Songo. Kiprahnya di Tuban meninggalkan jejak yang mendalam, baik dalam hal keagamaan maupun sosial. Hingga kini, peninggalan beliau masih terawat, di antaranya mimbar untuk khotbah, bedug, sumur, serta beberapa artefak lainnya. Selain itu, bagian masjid yang dibangun pada masa beliau kini telah disatukan dengan masjid baru di sekitar area makam.

Makam Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi menjadi salah satu destinasi ziarah yang ramai dikunjungi, terutama setiap malam Jumat dan bulan Jawa Suro. Banyak peziarah dari berbagai daerah datang untuk mendoakan beliau sekaligus menyerap nilai-nilai spiritual dari situs bersejarah ini. Yayasan yang mengelola makam terus menjaga kebersihan dan kenyamanan area makam serta masjid untuk para pengunjung.

Setiap tahun, acara haul Syekh Asmoroqondi diadakan dengan meriah, menarik ribuan peziarah yang membludak hingga area luar. Selain itu, ziarah juga meningkat pada masa menjelang Lebaran atau saat libur puasa.

Makam Syekh Asmoroqondi yang berada di Dusun Rembes, Desa Gesikharjo, menjadi saksi bisu sejarah syiar Islam di Bumi Wali Tuban. Keberadaannya mengingatkan kita akan perjuangan ulama terdahulu dalam menyebarkan agama Islam di Nusantara. Dengan semangat dan ketekunan, beliau berhasil menanamkan ajaran Islam yang hingga kini terus lestari di tengah masyarakat.

Mengunjungi makam ini bukan hanya menjadi perjalanan ziarah, tetapi juga sebuah kesempatan untuk memahami sejarah, menghargai warisan leluhur, dan merenungkan perjuangan para ulama dalam menegakkan ajaran Islam. Semoga generasi sekarang dan mendatang terus menjaga dan melanjutkan warisan ini demi keberlangsungan syiar Islam.

Sumber : Kompas dan Detik


0 Komentar