Periode filsafat Yunani menandai titik balik penting dalam sejarah peradaban manusia. Seiring bergulirnya waktu, terjadi pergeseran paradigma dari mitosentris (berpusat pada mitos) menuju logo-sentris (berpusat pada logika dan pemikiran rasional). Ini bukan hanya perubahan cara berpikir, tetapi juga evolusi dalam cara manusia memandang dunia dan dirinya sendiri.
Munculnya Kebijaksanaan: Sophia dan Filosofi
Sekitar abad IX SM atau paling tidak tahun 700 SM, Yunani menjadi tempat lahirnya konsep kebijaksanaan yang disebut "Sophia." Sophia bukan hanya berarti kebijaksanaan, tetapi juga merujuk pada kecakapan dan pemahaman mendalam. Sejalan dengan konsep ini, muncullah istilah "philosophos," yang pertama kali diutarakan dan digunakan oleh tokoh terkenal, Heraklitos (480−540 SM). Heraklitos, dengan pemikiran dinamisnya, mencetuskan gagasan bahwa kebijaksanaan adalah kunci untuk memahami alam semesta yang selalu berubah.
Pionir Filosofi: Heraklitos dan Pythagoras
Pada abad 500−580 SM, kata-kata "philosophos" dan "sophia" menjadi lebih terkenal berkat kontribusi tokoh lain seperti Pythagoras. Pythagoras, seorang ahli matematika dan filsuf, membawa pemikiran rasional ke dalam diskusi tentang alam dan kehidupan manusia. Filosofi mulai membangun fondasi ilmiahnya, membuka jalan untuk eksplorasi lebih lanjut tentang hakikat eksistensi dan ketidakpastian dunia.
Kontrast Kepercayaan: Natural Religius vs. Kultural Religius
Penting untuk dicatat bahwa filsafat Yunani muncul dalam konteks perubahan paradigma dari kepercayaan natural religius ke kepercayaan kultural religius. Sistem kepercayaan natural religius mengikat manusia dalam tradisionalisme, di mana kebenaran diwariskan dari generasi ke generasi. Sebaliknya, kepercayaan kultural religius memberi manusia kebebasan untuk mengembangkan potensi dan budaya mereka, serta mengajak mereka untuk menggunakan akal pikiran dalam menghadapi dan memecahkan tantangan kehidupan alam.
Akhir Pemikiran
Masa Yunani adalah puncak dari perjalanan manusia menuju pemahaman lebih mendalam tentang diri mereka sendiri dan dunia sekitar. Melalui kontribusi tokoh-tokoh seperti Heraklitos dan Pythagoras, manusia mulai mengakui kekuatan pikiran rasional dalam membentuk pandangan dunia mereka. Pergeseran dari mitos ke logika memberi manusia kebebasan untuk bertanya, merenung, dan mencari kebenaran dengan akal pikiran. Dengan demikian, filsafat Yunani bukan hanya catatan sejarah, tetapi juga fondasi yang kokoh bagi pengembangan pemikiran manusia.
0 Komentar