Blitar, 1 Mei 2025 — Suasana khidmat dan haru menyelimuti kediaman keluarga almarhum Erlangga Satryawan, S.I.Kom, di lingkungan Sangut, Kelurahan Bendo, Kota Blitar, pada Kamis malam (1/5). Keluarga besar menggelar tradisi fidaan, sebagai bentuk doa dan penghormatan terakhir atas wafatnya almarhum yang berpulang ke rahmatullah akibat sakit.
Tradisi fidaan yang dilaksanakan ini melibatkan pembacaan doa-doa, tahlil, serta surat-surat Al-Qur’an seperti Surat Al-Ikhlas, dengan tujuan memohonkan ampunan dari Allah SWT dan memohon kebahagiaan bagi almarhum di alam kubur. Dalam tradisi Islam, fidaan juga dikenal sebagai dzikir penebusan atau dzikir fida, yang dilandasi semangat cinta dan kasih terhadap orang yang telah meninggal dunia.
Keluarga mengundang jamaah Yasin Tahlil An Nur dan para tetangga sekitar untuk bersama-sama mengikuti rangkaian dzikir dan doa. Mereka duduk bersila dalam kesederhanaan, namun penuh kekhusyukan, memanjatkan harapan agar almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Salah satu anggota keluarga menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran para tamu dan jamaah. “Kami bersyukur atas doa-doa yang dipanjatkan. Semoga menjadi penerang jalan bagi almarhum Erlangga di alam barzakh,” ujarnya singkat.
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi warga sekitar.
Tradisi fidaan ini menjadi potret nyata bagaimana budaya lokal dan ajaran Islam saling bersinergi dalam menumbuhkan solidaritas dan spiritualitas masyarakat.
0 Komentar